POKOK-POKOK
AJARAN SAMKHYA
Pendiri
dari system filsafat ini adalah Sri
kapila muni,yang
di katakana sebagai putra Brahma dan Avatara VIanu.Kata “Samkhya “
itu sendiri artinya “jumlah” dan system ini memberikan sejumlah
prinsip-prinsip alam semesta yang banyaknya 25 buah,sehingga nama
Samkhya tersebut sangatlah tepat.Istilah Samkhya juga di pergunakan
dalam pengertian “Vicara”
atau
“perenungan filosofis”.
Ajaran
Samkhya berpengaruh besar ajaran agama hindu di Indonesia.Kitab
Tattva Jnana,Wrhaspatitattva adalah ajaran Samkhya dalam
Saivapaksa.Ke dua kitab ini dalam bahasaa jawa kuna.Ajaran Samkhya
haruslah merupakan ajaran yang sudah tua benar usianya.Buktinya baik
kitab Sruti maupun Smrti maupun pula purana menunjukkan pengaruh
ajaran Samkhya.Menurut tradisi pembangunannya adalah RSI KAPILA yang
menulis Samkhya sutra.Pada system Samkhya tak ada penyelidikan secara
analitik ke dalam alam semesta,seperti keberadaan yang
sesungguhnya,yang merupakan susunan menurut topic-topik atau
kategori-kategori,namun terdapat suatu system tiruan yang di awali
dari satu Tattva atau prinsip mula-mula yang di sebut Prakrti,yang
berkembang atau menghasilkan (Prakaroti) sesuatu yang lain.
Sistem
filsafat Samkhya merupakan salah satu kelompok filsafat yang
tergolong Astika,dalam ajarannya ingin secara metafisis mengemukakan
pokok-pokok ajaran berkisar pada : Prakrti,Purusa,TriGuna,(Penciptaan
alam semesta,Bentuk evolusi penciptaan).
PRAKRTI
SEBAGAI POKOK AJARAN SAMKHYA
Samkhya
dalam ajarannya menerima dua ultimasi yaitu tentang Purusa dan
Prakrti yakni azas rohani dan badani.Dari kedua azas inilah
terciptanya alam semesta ini dengan isinya.Teori Samkhya tentang
sebab asal benda-benda ini menimbulkan ajaran Prakrti sebagai sebab
terakhir dari dunia ini.Semua objek dunia ini,baik
badan,pikiran,perasaan adalah terbatas dan merupakan suatu yang
tergantung pada gantungan yang lain.
1
Yang di hasilkan
oleh beberapa elemen.Alam semesta ini merupakan serentetan akibat
dari suatu sebab.Sebab itu haruslah lebih halus dari akibat dan ia
harus ingin tumbuh menjadi objek impian.Sebab terakhir itu haruslah
suatu azas yang tidak merupakan akibat dari suatu sebab lagi.Suatu
sebab yang kekal abadi yang selalu menjadi sumber dari terciptanya
dunia objek ini.Prakrti (bahasa sansekerta) terdiri atas perfiks
“pra”berarti “sebelum” atau pertama ,dari akar kata
“kr”berarti membuat atau menghasilka .Jadi Prakrti ini berarti
“yang ada sebelum segala sesuatunya di hasilkan/disebabkan,sumber
pertama dari semua benda,bahan asal dari mana semua benda menyebar
dan ke dalam mana semua benda pada akhirnya akan kembali.Ia di sebut
juga pradana (pokok) karena semua akibat di temukan padanya dan ia
juga merupakan sumber dari segala yang ada.
Sebab
terakhi inilah yang di sebut prakrti dalam ajaran Samkhya,karena
prakrti itu merupakan sebab pertama dari semua alam semesta ini,ia
haruslah bersifat kekal abadi,sebab tidak mungkin yang tidak kekal
menjadi sebab yang pertama dari semua yang ada di alam semesta ini
Akan adanya prakrti
sebagai sebab terakir itu dapat di ketahui dari kesimpulan berikut
ini:
1). Objek dunia ini
dari intelek sampai dengan dunia ini sendiri adalah terbatas dan
bergantungan satu sama lain.Karena itu haruslah ada yang tak terbatas
dan yang bebas dari ketergantungan sebagai asal dari segala yang ada
ini.
2). Benda-benda
dunia ini mempunyai sifat-sifat umum tertentu,yang menyebabkan
pemilik-pemiliknya dapat menjadi senang,susah,netral.Karena itu
semuanya ini haruslah mempunyai sumber yang sama dari ketiga sebab
ini.
3). Semua sebab itu
mengalir dari suatu aktifitas dari suatu sebab yang megandung potensi
di dalamnya.Karena itu dunia objek ini haruslah mengandung suatu
unsure sebab dunia ini.
2
4). Suatu akibat
timbul dari sebabnya,dan kemudian ia menyusupi akibat yang
menyusul.Suatu objek pengalamaan itu timbul dari suatu sebab dan
sebab ini timbul dari sebab lagi.Begitulah seterusnya sampai pada
sebab pertama.Pada waktu peleburan unsure-unsur badani akan lebur
menjadi atom-atom,atom-atom menjadi tenaga,dan begitu pula
seterusnya,hingga sampai pada sebab pertama.
Maka menurut teori
Samkhya tentang sebab asal benda-benda ini adalah prakrti sebagai
penyebabnya.Ia sebagai penyebab segalanya,dan oleh karena itu ia
sendiri tidak memiliki penyebab,ia sebagai prinsip pertama dari alam
semesta (pradhana).Ia di sebut Avyakta,karena ia sebagai keadaan tak
termanifestasikan dari sebuah pengaruh atau efek.Ia di sebut
anumana,karena ia sebagai benda yang benar-benar halus dan tak dapat
di lihat yang hanya di tarik kesimpulannya dari produ-produkya,dan
sebagai kekuatan yang selalu aktif tak terbatas,maka ia di sebut
sakti.Ia adalah kekuatan yang sangat halus,misterius yang melahirkan
dan mengembalikan alam semesta dalam suatu tatanan
siklis.Kehalusannya yang luar biasa membuat dirinya tak
termanifestasikan dan tak dapat di pahami,kita hanya dapat
menyimpulkan eksistensi dari produk-produk atau akibat-akibat yang di
datangkannya.
PURUSA
SEBAGAI POKOK AJARAN SAMKHYA
Purusa
merupakan jenis kesadaran tertiggi.Samkhya menyebut purusa sama
dengan roh/jiwa.Setiap orang merasa dirinya ada dan memiliki
sesuatu.Rasa akan dirinya ada adalah rasa yang alamiah.Purusa tidak
mengalami perubahan tempat maupun bentuk,akan tetapi prakrti
mengalami perubahan-perubahan .Pada dirinya purusa hanya berfungsi
sebagai penonton atau saksi,bukan sebagai si pelaku atau si
penikmat.Hidup kejiwaannya di sebabkan hubungannya dengan
perkembangan dari prakrti yang menjadi alat-alat bhatinnya.
3
Purusa bersifat
Asanga:tak terikat dan merupakan kesadaran yang meresapi segala dan
abadi,akan tetapi pernyataan kehadirannya di sunia ini yaitu pada
waktu samsara tidak pernah berada di luar badannya .Sehubungan dengan
hal yang demikian itu,tampaknya purusa dan prakrti berbuat sebagai
satu AKU,atau satu pribadi,tetapi hal itu hanya mengenai pribadi
manusia yang dapat di amati saja dan bukan kebenaran yang tertinggi
.Pribadi yang sebenarnya dan yang tertinggi adalah PURUSA.Maka itu
Samkhya mengatakan bahwa roh itu adalah karena roh itulah yang
menjelma dan akan tidak adanya tidak dapat di nyatakan dengan jalan
apapun juga.Menurut ajaran Samkhya roh itu berbeda dengan
indriya,pikiran dan akal.Ia bukan dunia objek ia adalah semangat
kesadaran yang selalu menjadi subjek pengetahuan dan tidak pernah
menjadi objek pengetahuan.Ia adalah kesadaran yang langgeng yang
padanya tidak ada perubahan dan aktifitas.Ia tanpa sebab,abadi
menyusupi segala namun bebas dari segala ikatan dan pengaruh dunia
objek ini.Akan adanya purusa atau roh itu di nyatakan oleh Samkhya
sebagai berikut:
1).
Benda-benda dunia ini seperti meja,kursi adalah untuk mengetahui
kepentingan suatu yang lain dari dirinya sendiri.Sesuatu yang
berkepentingan haruslah sesuatu yang sadar yang benda-benda duniawi
ini sebagai sarana pemenuhan kepentingannya.Itulah purusa,dia yang
sadar.
2).
Semua manusia berusaha mendapatkan kelepasan.Hal ini menyatakan,bahwa
ada sesuatu yang dapat mencapai kelepasan itu.Yang dapat mencapai
kelepasan itu ialah purusa.
3). Semua objek
dunia ini termasuk pikiran,dan kecerdasan harus di awasi dan di
arahkan oleh suatu kesadaran agar ia harus di awasi dan di arahkan
oleh suatu kesadaran agar ia dapat mencapai tujuannya.Karena itu
haruslah ada suatu yang mengarahkan objek dunia,dan itu adalah
purusa.
4).
Semua objek dunia memberikan rasa senang,susah,atau netral.Rasa
senang,susah hanya ada artinya bila ada yang dapat mengalaminya.Yang
mengalaminya itulah purusa.
4
Menurut
Samkhya roh itu banyak jumlahnya yang masing-masing berhubungan
dengan satu badan.Adanya banyak roh itu berdasarkan atas
pertimbangan-pertimbangan yang berikut:
a).
Adalah jelas perbedaan antara hidup dan mati.Kelahiran atau kematian
orang lain.Demikian pula halnya dengan keadaan bhuta tuli.jika semua
orang mempunyai satu roh yang sama,maka kelahiran atau kematian
seseorang akan menyebabkan kelahiran atau kematian orang
lain.Demikian pula halnya dengan bhuta tuli.Tetapi kenyataannya tidak
demikian.Maka itu roh itu tidak satu tetapi banyak jumlahnya.
b).
Jika seandainya ada satu roh untuk semua mahluk,maka aktifitas
seseorang haruslah menyebabkanyang lain aktif.Tetapi
kenyataannya,bila seseorang tidur yang lain mungkin resah dan
gelisah.
c).
Orang laki dan perempuan itu berbeda dengan dewa-dewa.Demikian pula
dengan burung-burung dengan binatang buas.Perbedaan ini akan hilang
seandainya ada satu roh.Karena itu haruslah ada banyak roh.
d).
Evolusi alam semesta.
Prakrti
akan mengembang menjadi ala mini bila berhubungan dengan
purusa.Melalui perhubungan ini prakrti di pengaruhi oleh purusa
seperti halnya anggota badan kta dapat bergerak karena hadirnya
pikiran.Evolusi alam semesta tidak mungkin terjadi hanya karena
purusa saja,karena ia bersifat pasif.Tidak juga hal itu dapat terjadi
karena prakrti karena ia tanpa kesadaran.Hanya karena perhubungan
purusa prakrti sajalah dunia ini dapat terjadi.Hubungan purusa
–prakrti ini adalah seperti kerjasama orang lumpuh ndengan orang
buta untuk dapat keluar hutan.Mereka bekerja sama untuk mencapai
tujuannya.Hubungan antara purusa dan prakrti menyebabkan terganggunya
keseimbangan dalam triguna.Yang mula-mula tergantung ialah rajas yang
menyebabkan guna yang lain ikut terguncang pula.Masing-masing guna
itu berusaha mengatasi kekuatan guna lainnya.
5
Maka
terjadilah pemisah dan penyatuan triguna itu yang menyebababkan
munculnya objek yang ke dua ini.Yang pertama terjadi dari prakrti
ialah Mahat dan Buddhi.Mahat adalah benih besar alam semesta ini
sedangkan buddhi adalah unsure intelek.Fungsi buddhi ialah untuk
memberikan pertimbangan dan memutuskan segala apa yang datang dari
alat-alat yang lebih rendah dari padanya.Dalam keadaannya yang murni
ia bersifat dharma,jnana,vairagya dan aiswarya yaitu
kebajikan,pengetahuan,tidak bernafsu dan ketuhanan.Ia berada amat
dekat dengan roh,maka ia mencerminkan kesadaran roh.Ahamkara atau
rasa aku adalah hasil prakrti yang ke dua.Ia langsung timbul dari
mahat merupakan manifestasi pertama dari mahat.Fungsi ahamkara adalah
merasakan rasa ak.Dengan ahamkara sang diri merasa dirinya yang
bertindak,yang ingin memiliki.Ada tiga macam ahamkara sesuai dengan
guna mana yang lebih unggul dalam keinginan itu.Ahamkara itu di sebut
sattvika bila unsur sattva yang unggul,rajas bila yang unggul dan
tamas bila tamas yang unggul.Dari sattvika timbullah panca
jnanendriya,panca karmendriya dan manas.Dari tamas ini lahirlah panca
tanmatra sedangkan rajas memberikan tenaga baik pada ssattvika maupun
tamas untuk merubah manah berfungsi menuntun alat-alat tubuh untuk
mengetahui dan bertindak.Panca tanmatra adalah sari-sari benih
suara,sentuhan,warna,rasa dan bau.Semuanya ini hanya di ketahui orang
akibat yang di timbulkannya,sedangkan ia sendiri tidak dapat di kenal
karena amat halusnya.
Dari benih suara
terjadilah akasa.Dari benih sentuhan dan suara akan terjadi udara.Dan
dari benihwarna,suara,dan sentuhan terjadi cahaya atau api.Dari benih
suara,sentuhan dan warna terjadi air.Dan dari benih baud an empat
tanmatra yang lain terjadilah bumi.
Sesuai dengan
perkembangannya maka unsur-unsur kasar (bhuta) memiliki sifat yang
sesuai dengan unsur pembentuknya yang lebih dominan yaitu,ruang
(ether) memiliki sifat suara,udara memiliki sifat raba (sentuhan),api
memiliki sifat warna atau betuk,air memiliki sifat rasa dan tanah
memiliki sifat bau
6
Dari
semua anasir kasar itu berkembanglah alam semesta ini dengan segala
isinya,bumi dengan gunung-gunungnya,sungai-sungai,pepohonan serta
mahluk-mahluk hidup lainnya,yang ke semuanya merupakan perubahan dari
prakrti.Namun perkembangan ini tidak menimbulkan azas-azas baru lagi
seperti perkembangan mahat.Jadi unsur kasar tetap berada dalam segala
sesuatu yang di hasilkan dan hanya terjadi bermacam-macam perubahan
yang senantiasa bergantian dalam suatu masa (periode),misalnya
sebatang pohon yang tumbuh lalu mati dan di uraikan serta di
kembalikan ke dalam unsur-unsur pembentuknya yaitu panca maha bhuta
tadi.Akan tetapi perkembangan yang pertama,mulai mahat sampai unsur
kasarnya tetap ada di sepanjang perputaran masa dan hanya di uraikan
pada akhir perputaran masa tersebut.Jadi selama proses peleburan alam
semesta ini,hasil-hasil itu kembali dengan pergerakan yang berlawanan
dengan gerakan pada tahap pengembangan yang mendahuluinya dan
akhirnya masuk ke dalam prakrti dan inilah yang di sebut sebagai
proses penyusutan atau penguncupan.Tak ada akhir bagi Samsara atau
permainan darp prakrti,karena siklus evolusi dan penyusutan tidak
mempunyai awal maupun akhir.Alam semesta adalah benda-benda yang di
jadikan bukan benda-benda yang menjadikan.Suatu azzas lagi setelah
terbentuknya alam semesta ini,belumlah sempurna,sebab ia memerlukan
adanya dunia roh yang menjadi saksi dan yang menikmati isi alam
ini.Bila roh nyata ada,maka perlulah adanya penyesuaian
moral,kenukmatan dan kesusahan hidup ini.Evolusi prakrti menjadi
dunia objek memungkinkan roh nikmat atau menderita sesuai dengan
baik-buruknya perbuatan.Namun tujuan akhir evolusi prakrti ini adalah
kelepasan.
Proses
terjadinya alam semesta ini merupakan parmana (proses evolusi) yang
berkembang menjadi sesuatu kenyataan yang ada,suatu perubahan besar
dari tidak ada (asa) menjadi yang ada (sat), atau perubahan dari
wujud yang satu ke dalam wujud yang baru atau dari abhawa menjadi
bhawa.Perkembangan prakrti menjadi alam semesta merupakan
perkembangan yang terakhir.Dalam kondisi ini terjadi berbagai
perubahan yang senantiasa terjadi saling bergantian di dalam
batas-batas tertentu.
7
Misalnya
sebatang pohon yang tumbuh lalu mati dan di kembalikan kepada anasir
unsure-unsur yang membentuknya (panca maha bhuta).Namun perkembangan
yang pertama dari mahat (unsure intelek atau kemauan) sampai dengan
unsure atau benih kasar tetap ada di sepanjang perputaran massa,dan
hanya akan di pisahkan pada akhir perputaran masa (kalpa).Ketika
terjadi proses peleburan alam semesta,hasil-hasil perkembangan
prakrti pada masa perkembangan pertama atau yang mendahuluinya akan
kembali dengan pergerakan yang berlawanan,dan akhirnya masuk ke
prakrti.
TRI
GUNA SEBAGAI POKOK AJARAN SAMKHYA
Agama
hindu mengajarkan adanya triguna,terdiri atas sattvam
(sattvika),berasal dari kata “sat” berarti benar dan tva berarti
mempunyai sifat.Dengan demikian sattva berarti sifat yang benar,yang
di maksudkan dalam pernyataan ini adalah sifat ringan bagi benda,dan
baik bagi makhluk hidup (manusia).Sattva adalah hakikat segala
sesuatu yang memiliki sifat-sifat terang dan menerangi,sehingga
sering menimbulkan segala hal yang menyenangkan.Memiliki sifat
ringan,menimbulkan gerak ke atas dan bentuk kesenangan seperti
kepuasan,kegirangan.Rajas (rajasika).Berasal dari kata Raj,yang
berarti mengendalikan.Rajas juga berarti bersinar.Berkenaan dengan
kata rajas berarti sifat yang menjadi penggerak dari segala benda
yang ada di alam semesta ini.Bagi mahluk hidup berarti sifat yang
memberikan kekuatan untuk mengerjakan sesuatu atau kekuatan yang
menyebabkan mahkluk aktif dalam hidupnya.Rajas merupakan aktifitas
yang dinyatakan sebagai raga-dvesa,yakni suka atau tidak suka,cinta
atau benci,menarik atau memuakkan.Rajas adalah unsure yang
menggerakkan guna sattva dan guna tamas.Ia juga menggerakkan
benda-benda.
8
Tri guna itu tidak
dapat kita amati dengan indriya.Adanya itu di simpulkan atas objek
dunia ini yang merupakan akibat dari padanya.Karena adanya kesamaan
azaz antara akibat dan sebab,maka dapat kita ketahui sifat-sifat guna
itu dari alam yang merupakan wujud hasil dari padanya.Semua objek
dunia ini memiliki tiga sifat yaitu sifat-sifat yang menimbulkan rasa
senang,susah dan netral.Nyanyian burung yang menyenangkan seorang
seniman,menyusahkan orang sakit,tak berpengaruh apapun untuk orang
yang acuh.Sebab semua sifat ini merupakan akibat suatu sebab,maka
sifat-sifat itu haruslah terkandung pada sebab itu.Demikianlah
sifat-sifat ini terkandung dalam sattva,rajas dan tama situ.Sattva
adalah suatun prakrti yang merupakan alam kesenangan yang ringan,yang
terang bercahaya.Wujudnya berupa kesadaran sifat ringan yang
menimbulkan gerak ke atas,angin dan air di udara dan semua bentuk
kesenangan seperti kepuasan,kegirangan dan sebagainya.Rajas adalah
unsure gerak pada benda-benda ini.Ia selalu bergerak dan menyebabkan
benda-benda ini bergerak.Ialah yang menyebakkan api berkobar,angin
berhembus,pikiran berkeliaran ke sana ke mari.Ialah yang menggerakkan
sattva dan tamas untuk melaksanakan tugasnya.Tamas adalah unsure yang
meyebabkan sesuatu menjadi pasif dan bersifat negative.Ia bersifat
keras,menentang aktifitas menahan gerak pikiran sehingga menimbulkan
kegelapan,kebodohan sehingga mengantar orang pada kebingungan.Karena
menentang aktifitas menyebabkan orang menjadi malas,acuh tak
acuh,tidur.Demikianlah sifat-sifat triguna itu.Karena dunia ini
terbentuk dari tri guna itu sendiri,maka dalam dunia inipun kita
saksikan selalu ada pertentangan dan kerjasama dalam kesatuan.Ketiga
guna ini selalu bersama dan tidak pernah berpisah satu sama
lainnya.Tidak dapat hanya salah satu dari padanya membangun
benda-benda dunia ini.Kerjasama ke tiga guna itu laksana minyak,sumbu
dan api yang bersama-sama menyebabkan adanya nyala lampu,walaupun
masing-masing elemen itu berbeda-beda yang sifatnya bertentangan.Ke
tiga guna berubah terus menerus ada dua peubahan bentuk tri guna itu.
9
Pada
waktu pralaya masing-masing guna pada dirinya sendiri,tanpa
mengganggu yang lain.Perubahan seperti ini di sebut
swarupaparinama.Pada waktu demikian tak mungkin ada ciptaan,karena
tidak ada kerjasama antara guna-guna itu.Namun bila guna yang satu
menguasai yang lain,maka terjadilah suatu penciptaan.Perubahan ini di
sebut wirupaparinama.Dengan kata lain antara guna yang satu dengan
guna yang lainnya saling mengisi.Dengan adanya saling mempengaruhi
maka akan terjadi penciptaan.Ketika dalam pralaya,tidak bisa antara
guna yang satu dengan guna yang lain saling mempengaruhi.Mereka
saling menyendiri,sehingga tidak mungkin ada penciptaan.
10
KESIMPULAN
Jadi
system filsafat Samkhya di sebut sebagai NIR-ISVARA SAMKHYA atau
Samkhya tanpa Tuhan,yaitu tidak mempercayai adanya tuhan atau
isvara,sehingga sifatnya atheis.Penciptaan berasal dari prakrti yang
ada dengan sendirinya dan tak ada sangkut pautnya dengan purusa
tertentu yang menjadikannya.Karena itu,para pengikut system filsafat
Samkhya menyatakan bahwa tak perlu adanya pencipta yang cerdas atau
bahkan satu kekuatan yang mengatasinya yang secara jelas bertentangan
dengan system filssafat VEDANTA.
Samkhya
menerima teori pengembangan dan penyusutan,dimana sebab dan akibat
merupakan keadaan yang belum berkembang dan pengembangan dari satu
substansi yang sama.Dalam system ini tak ada sesuatu hal yang sebagai
penghancuran total,karena dalam penghancuran,akibat terbawa menjadi
penyebab,jadi hanya itu saja masalahnya.Jadi gambaran sentral dari
filsafat Samkhya adalah bahwa akibat benar-benar ada sebelumnya di
dalam penyebabnya,seperti seluruh keberadaan pepohonan yang dalam
keadaan terpendam atau tertidur dalam benih (biji),demikian pula
seluruh alam raya ini ada dalam keadaan tertidur dalam prakrti yaitu
avyakta (tidak berkembang) ataupun Avyakta (tak terbedakan).Akibat
atau hasil tidak berbeda dengan materi penyusunannya.
SARAN
Jadi
kita sebagai penerus agama hindu (generasi muda) hendaknya kita
selalu memahami serta mengimplementasikan suatu ajaran kebenaran atau
DHARMA demi terwujudnya keselaran hidup di dunia ini.Kita harus
selalu mengingatkan antar sesama insan ketika insane yang lain
bertindak senonoh dan melenceng dari ajaran agama itu sendiri,dan
kita harus meyakini dalam ajaraan agama hindu unsur yang menyusun
dunia (alam semesta) ini merupakan serentetan akibat dari suatu
sebab.
DAFTAR
PUSTAKA
1.I
Wayan Maswinara,Paramitha Surabaya.1999.
2.I
Gede Rudia Adi Putra,Wayan Suarjaya,I Gede Sura ,Tattva Darsana
th.1984.
3.Sari
Filsafat India,Oleh DR.Harum Hadiwiyono.
4.ALL
ABOUT HINDUISM,Oleh Swami Sivananda.
5.The
Weda,Oleh Sri Chandra Sekharendra Saraswati.
6.Indian
Philosophy,Oleh Prof.DR.S.Radhakrisnan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar